Oleh : Fajar C. Qoharuddien
Kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono
Kanggo sebo mengko sore
(Potongan Syair “Ilir-ilir”)
Ajining
raga gumantung ana ing busana. Harga diri fisik seseorang, tergantung pada
pakaian yang dikenakannya. Begitulah disebutkan dalam sebuah pepatah Jawa.
Secara lahiriah, kita bisa menilai derajat seseorang dari pakaian yang
dikenakannya. Ketika berjalan di tengah keramaian dan berpapasan dengan
seseorang dengan setelan pakaian perlente, secara otomatis penilaian kita akan
mengatakan bahwa orang tersebut adalah orang terpandang. Sebaliknya, ketika
bertemu dengan seseorang dengan pakaian compang-camping di pinggir jalan,
penilaian kita akan mengatakan bahwa orang tersebut adalah orang “pinggiran”.
Seorang
raja, bisa saja kehilangan wibawa ketika ia melepaskan pakaian kebesarannya.
Bisa jadi, orang yang melihatnya tidak akan mengenalnya sebagai raja.
Sebaliknya, seorang yang sebenarnya secara sosial adalah orang yang biasa-biasa
saja, bisa jadi akan dianggap “orang besar” ketika ia mengenakan setelan pakaian
perlente. Begitulah pakaian menentukan nilai atau harga diri seseorang. Begitu
pula terkadang pakaian bisa menipu pandangan mata manusia, sehingga salah dalam
menilai harga diri seseorang.
Begitulah
memang nilai pakaian dalam pandangan lahiriah duniawiah. Namun, hakikat pakaian
seorang muslim sebenarnya terletak pada hati dan jiwanya. Dalam hadits
Rasulullah saw disebutkan bahwa Allah tidak pernah melihat kepada bentuk fisik
dan pakaian seseorang, tetapi Allah melihat kepada hatinya. Jika hati seseorang
bersih dan penuh dengan nilai-nilai taqwa, maka manusia itulah sebenar-benarnya
manusia dengan harga diri yang tinggi di hadapan-Nya. Secara tegas dalam hal
ini, Allah swt berfirman :
“Wahai anak keturunan Adam, sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian
untuk menutupi auratmu, serta sebagai perhiasan bagimu. Dan pakaian taqwa,
itulah yang terbaik.” (QS. Al-A’raf [7]: 26)
Maka
marilah kita periksa pada hati dan jiwa kita masing-masing, bagaimanakah
kondisi pakaian taqwa kita. Apakah kondisinya baik dan bisa menjadi jaminan
bagi diri kita untuk mendapatkan harga diri di hadapan Allah ataukah justru
sebaliknya? Tentu kita semua berharap bahwa pakaian taqwa kita dalam kondisi
yang baik dan selalu terjaga.
Lalu
bagaimana ketika ternyata pakaian taqwa kita itu sudah mulai terlihat robek di
beberapa sisi? Bagaimana jika pakaian itu sudah kumitir bedhah ing
pinggir? Jika demikian yang terjadi, tentulah harga diri kita di hadapan
Allah pun akan turun dengan sendirinya. Karena itu, sebagai seorang muslim yang
taat tentunya kita harus segera menyadari dan segera memperbaiki diri. Bukan
disebut manusia barangkali ketika kita selalu berada dalam hal-hal yang benar
selama hidupnya. Pasti ada dalam riwayat perjalanan kehidupan kita di mana kita
melakukan kesalahan-kesalahan yang merobek nilai pakaian taqwa kita. Setiap
anak adam pastilah pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang
bersalah adalah yang bertaubat. Begitulah disebutkan dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Anas ra.
Allah swt telah mengatur siklus kehidupan ini
sedemikian rupa, sehingga selalu ada momentum-momentum yang diatur oleh-Nya
bagi hamba-hamba yang shalih untuk bermuhasabah, introspeksi diri. Di antara
momentum itu adalah momentum pergantian tahun sebagaimana yang sedang kita
lewati saat ini. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw 14 abad silam seharusnya
bisa mengilhami diri kita untuk senantiasa berhijrah menuju hari esok yang
semakin baik dan demikian seterusnya hingga akhir titik kehidupan kita.
Kita
tidak punya pilihan lain selain terus memperbaiki diri jika yang kita inginkan
adalah harga diri yang tinggi di hadapan Allah. Maka, sebelum pakaian taqwa
kita semakin sobek di beberapa sisi, mari kita dondomi, kita perbaiki
sehingga ia kembali menjadi baik dan semakin baik. Semoga Allah swt senantiasa
membimbing kita menuju jalan kebaikan dan taqwa. Mumpung padang rembulane.
Mumpung jembar kalangane. Yo surako surak iyo...!!
Manggarai, 1
Muharram 1432 H
+ komentar + 1 komentar
file lama yang kemudian diupload :-)
Posting Komentar